Haidar Alwi: Kemesraan Kapolri dan Jaksa Agung, Tanda Kompaknya Penegakan Hukum di Indonesia

Haidar Alwi Saat Bersama Jokowi
BANTENNEWS | JAKARTA - Dalam sebuah pemandangan yang menandai kerjasama yang erat antara dua pilar penegakan hukum Indonesia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung Sanitiar Burhanuddin memperlihatkan hubungan yang kuat dan saling mendukung satu sama lain. Pandangan ini tidak hanya dilihat sebagai dinamika internal, tetapi juga sebagai sinyal kuat bagi para pelaku kejahatan di negeri ini.
Menurut R Haidar Alwi, seorang tokoh yang dekat dengan Presiden Jokowi, kemesraan antara Kapolri dan Jaksa Agung bukanlah sekadar pertanda baik bagi penegakan hukum, melainkan juga sebagai peringatan keras bagi para koruptor dan pelaku kejahatan lainnya.
"Kemesraan antara Kapolri dan Jaksa Agung menunjukkan kekompakan atau kesolidan antar institusi penegak hukum sekaligus warning atau peringatan bagi para koruptor dan pelaku kejahatan lainnya. Bahwa negara tidak boleh dan tidak akan kalah," ujarnya pada Selasa (28/5/2024).
Tidak hanya itu, keterlibatan Menko Polhukam dan Panglima TNI dalam dinamika ini menandakan bahwa kebijakan di bidang politik, hukum, dan keamanan telah terkoordinasi dengan baik. Hal ini menunjukkan kesiapan negara menghadapi segala bentuk ancaman, termasuk perlawanan balik dari para pelaku kejahatan yang semakin agresif.
Sinergitas antar institusi berwenang menjadi kunci untuk penegakan hukum yang lebih efektif dan efisien. Haidar Alwi memperingatkan bahwa jika terdapat ketidak-kompakan atau ketidak-harmonisan, akan membuka peluang bagi pihak-pihak yang tidak menginginkan penegakan hukum yang baik untuk mengadu-domba.
Di sisi lain, banyak kasus besar yang berhasil diungkap menjadi bukti bahwa penegakan hukum di Indonesia sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Namun, tantangan tidak berhenti di situ. Para pelaku kejahatan akan terus mencari celah untuk melemahkan institusi penegak hukum.
Oleh karena itu, Haidar Alwi berharap agar aparat penegak hukum, termasuk Polri, Kejaksaan, KPK, dan lembaga peradilan, senantiasa menjaga kekompakan, keharmonisan, kesolidan, dan sinergitas. Masyarakat juga diminta untuk tidak terhasut oleh isu-isu yang dapat menyudutkan aparat dan institusi penegak hukum.
"Kekompakan antar penegak hukum dan kepercayaan masyarakat adalah kunci untuk memberantas para pelaku kejahatan," pungkas Haidar Alwi.
Dengan demikian, kemesraan antara Kapolri dan Jaksa Agung bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga penegasan bahwa dengan kerjasama yang kuat, Indonesia dapat mengatasi segala tantangan dalam penegakan hukum.(Red)
Editor :Hary Santoso
Source : Redaksi