Semangat Pasanggiri Persinas ASAD Kota Cilegon: Merajut Kebersamaan Lewat Seni Bela Diri
Dewan Pembina Persinas ASAD Kota Cilegon, H. Agung Haryo Ontoseno,saat membuka Pasanggiri PERSINAS ASAD Kota Cilegon
SIGAPNEWS.CO.ID | CILEGON – Gemuruh semangat terdengar dari Gedung DPW LDII Provinsi Banten pada Minggu, 3 November 2024, saat ratusan pesilat dari Kota Cilegon dan Kabupaten Serang berkumpul dalam acara Pasanggiri. Sebanyak 795 warga Persinas ASAD hadir, memancarkan antusiasme untuk saling unjuk ketangkasan dan mempererat silaturahmi melalui warisan budaya pencak silat.
Kemeriahan Pasanggiri ini menjadi momentum istimewa bagi para pesilat dari berbagai usia untuk saling mengenal dan berinteraksi dalam suasana kekeluargaan. Dewan Pembina Persinas ASAD Kota Cilegon, H. Agung Haryo Ontoseno, membuka acara ini dengan penuh harapan. Dalam sambutannya, ia menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar bela diri, melainkan wadah untuk merajut persaudaraan dan menjaga kekayaan budaya Indonesia.
“Tujuan utama dari kegiatan ini adalah untuk mempererat tali silaturahim antarwarga Persinas ASAD sekaligus melestarikan pencak silat sebagai warisan budaya Indonesia,” ujarnya.
Di balik setiap gerakan dan jurus yang dipamerkan, terpancar nilai-nilai luhur yang dipegang teguh oleh setiap peserta. Acara ini dirancang sebagai sarana mengasah keterampilan sekaligus memperkuat hubungan antar anggota Persinas ASAD. Iman Aldi, Selaku Ketua Panitia, menyampaikan bahwa Pasanggiri menjadi momentum untuk menumbuhkan rasa kebersamaan yang mendalam.
“Melalui kegiatan ini, diharapkan nilai-nilai luhur yang terkandung dalam pencak silat dapat terus dilestarikan dan diwariskan kepada generasi berikutnya,” tuturnya.
Sulistyo, Sekretaris Provinsi Persinas ASAD Banten, menambahkan bahwa acara ini merupakan bagian dari program kerja Persinas ASAD Provinsi Banten 2024, yang bertujuan menanamkan karakter luhur melalui pencak silat. Ia menegaskan bahwa,saat ini Pasanggiri baru dilaksanakan di lima kota/kabupaten di Banten dan menjadi bagian dari upaya Provinsi Banten melestarikan seni bela diri tradisional yang penuh makna.
“Program ini merupakan salah satu prioritas Persinas ASAD Banten,” ungkapnya.
Sepanjang acara, suasana keakraban yang tercipta mencerminkan eratnya ikatan di antara para pesilat, baik muda maupun senior. Momen-momen kebersamaan itu menjadi bukti bahwa pencak silat lebih dari sekadar olahraga. Seni bela diri ini mengajarkan etika, sikap saling menghormati, dan solidaritas yang kokoh.
Dengan penuh makna, Pasanggiri Persinas ASAD Kota Cilegon ini tak hanya menjadi ajang unjuk kemampuan fisik, tetapi juga bukti bahwa pencak silat mampu membentuk karakter sekaligus memperkuat jaringan sosial di dalam komunitas. Bagi para pesilat, ajang ini adalah kesempatan untuk menapaktilasi nilai-nilai leluhur yang diwariskan, membentuk generasi pesilat yang berbudi luhur, dan memperkokoh tali persaudaraan yang tak lekang oleh waktu.(Red)
Editor :Hary Santoso
Source : Redaksi